Secreen House
Dokter Tanaman: Screen House (Rumah Kasa) salman-protecto.blogspot.com/.../screen-house-ru... - Translate this page 14 Sep 2011 – Screen House Rumah Kasa. Perbaikan Teknik Budidaya untuk tanaman holtikultur, yaitu dengan menggunakan screen house atau rumah ... Panen Berlipat dengan Rumah Kasa - AGRINA - INSPIRASI ... www.agrina-online.com/show_article.php?rid... - Translate this page 18 Ags 2009 – Panen Berlipat dengan Rumah Kasa. Bebas dari serangan hama , pertumbuhan tanaman jadi maksimal, lalu berujung pada peningkatan ... Rumah kaca - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas id.wikipedia.org/wiki/Rumah_kaca - Translate this page Rumah kaca atau rumah hijau adalah sebuah bangunan di mana tanaman dibudidayakan. Sebuah rumah kaca terbuat dari gelas atau plastik; Dia menjadi ... Greenhouse Menuju Standar Nasional Indonesia SNI ediskoe.blogspot.com/.../greenhouse-menuju-stand... - Translate this page 19 Jan 2010 – 2)Rumah kasa dengan bahan konstruksi non-logam kayu atau bambu ... 3)Rumah kasa dengan bentuk atap setengah lingkaran quonset ... Prospek Membibitkan Sayuran Vegetable Transplants di Rumah ... panganrakyat.blogspot.com/.../prospek-membibitk... - Translate this page 5 Jan 2012 – Produksi bibit sayuran di rumah kaca membutuhkan manajemen dan ... Secara umum terdapat 3 type dari bangunan rumah kasa yaitu tipe ... RUMAH KACA, HASIL DEDIKASI Dr. SITI SUBANDIYA | Universitas ... www.ugm.ac.id/index.php?page=headline...74 - Translate this page Dukungan dari peneliti hama dan penyakit tumbuhan University of Western Sydney, tidak bisa dilupakan dalam membangun rumah kaca itu. Berkat kerja sama ... Bulos, Batik dan Rencana Ngumpet di Rumah Kasa - Hajah ... hajahsofya.blogspot.com/.../bulos-batik-dan-renca... - Translate this page 15 Jun 2012 – S : Yaudah kita tungguin aja di rumah kasa dulu. Taunya teh bule nya dateng ke rumah kasa! H : Trus ntar teh ditanya, "What are you doing ... KapanLagi.com: Lirik Efek Rumah Kaca - Desember lirik.kapanlagi.com › ... › E › EFEK RUMAH KACA - Translate this page Lirik lagu Desember oleh Efek Rumah Kaca. Dapatkan lirik lagu lain oleh Efek Rumah Kaca di KapanLagi.com. Rumah Kasa Fakultas Pertanian USU - foursquare.com › ... › General College & UniversitySee which of your friends have been to Rumah Kasa Fakultas Pertanian USU. Sign up with Facebook It takes one click, and we'll never post without your ... 20 Ribu Bibit Produksi Rumah Kasa - Tribun Kalteng Mobile kalteng.tribunnews.com/.../20-ribu-bibit-produksi-... - Translate this page 17 Okt 2011 – TRIBUNKALTENG.COM, MARABAHAN - Rumah kasa bibit jeruk yang terletak di kawasan Dahirang Marabahan, Kabupaten Batola ... Efek Rumah Kaca dan Pengertian nya | RidwanAZ.com ridwanaz.com › teknologi - Translate this page 9 Jan 2012 – Pengertian efek rumah kaca, Istilah efek rumah kaca atau dalam bahasa inggris disebut dengan green house effect ini dulu berasal dari ... APA YANG DI MAKSUD GAS RUMAH KACA? | setya setya21.blogspot.com/.../apa-yang-di-maksud-gas-... - Translate this page Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfir yang menyebabkan efek gas rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di ... Gorden Kantor Dan Rumah Vertical Blind Krey Aluminium Roman ... sebariklangratistanpadaftar.blogspot.com/.../gorde... - Translate this page 22 Sep 2012 – Gorden Kantor Dan Rumah Vertical Blind Krey Aluminium Roman Blind Kasa Nyamuk Kaca Film Penyekat Ruangan Atap Aluminium Buka ... Model Rumah Kasa... | Facebook
SECREEN HOUSE ( Rumah Kasa )
Berdasarkan alur baku distribusi penyediaan benih
jeruk bebas penyakit di Indonesia, Blok Fondasi BF dan Blok Penggandaan Mata
Tempel (BPMT) merupakan kunci penentu kelancaran sekaligus titik lemah
penyediaan mata tempel bagi penangkar benih. Oleh karena itu, optimasi
pengelolaan Blok Fondasi dan Blok Penggandaan Mata Tempel jeruk bebas penyakit
perlu terus ditingkatkan agar pembangunan agribisnis jeruk di Indonesia
didukung oleh industri benih yang tangguh.
BF telah dibangun di 15 provinsi yaitu NAD, Sumut,
Riau, Sumbar, Jambi, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Bali, NTB,
NTT, dan Papua sedangkan BPMT di 19 provinsi yaitu NAD, Sumut, Riau, Sumbar,
Jambi, Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Bali, NTB, NTT,
Sulbar, Sutra, Papua Barat, dan Papua. BF dan BPMT jeruk bebas penyakit
merupakan aset nasional yang perlu dipertahankan dalam mendukung ketersediaan
benih jeruk bebas penyakit dan bermutu bagi pelaku agribisnis jeruk atau petani
dan sekaligus mendukung pengembangan agribisnis jeruk bebas penyakit di
Indonesia.
DISTRIBUSI BENIH
Distribusi materi perbanyakan jeruk bebas penyakit
dimulai dari pohon induk yang disimpan dan dipelihara optimal di Balai Penelitian
Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO) menuju ke Blok Fondasi yang
telah tersebar di beberapa propinsi, kemudian diperbanyak lagi di Blok
Penggandaan Mata Tempel (BPMT) untuk digunakan oleh para pengelola Blok
Perbanyakan Benih Komersial atau penangkar benih. Proses produksi benih jeruk
bebas penyakit dari Blok Fondasi, BPMT dan hingga sampai ke penangkar
dilaksanakan berdasarkan program sertifikasi benih yang berlaku dan diawasi
oleh petugas pengawas benih setempat. Benih yang dinyatakan lulus dan diberi
label bebas penyakit kemudian baru boleh didistribusikan ke petani untuk
ditanam di lapang.
POHON INDUK BEBAS PENYAKIT
Pohon induk jeruk bebas penyakit dihasilkan melalui
proses seleksi pohon Induk Tunggal (PIT), “pembersihan” dari patogen sistematik
dengan teknologi Penyambungan Tunas Pucuk (PTP) atau Shoot-tip Grafting (STG) dan diindeksing untuk memastikan, bahwa
hasil PTP benar-benar telah bebas dari 5 (lima) patogen sistematik, yaitu CVPD,
CTV, CVEV yang merupakan penyakit tular vektor, dan yang non tular vektor CEV
dan CLTV.
Pohon Induk bebas penyakit yang merupakan benih
penjenis atau benih inti yang telah dihasilkan oleh BALITJESTRO selanjutnya
disimpan dan dipelihara secara optimal dalam rumah kasa insect proof di BALITJESTRO. Setiap pohon induk diindeksikan dan
dievaluasi keragaannya secara periodik untuk memastikan tetap bebas penyakit
dan memberikan jaminan kemurnian varietasnya.
Balijestro sampai dengan saat ini mempunyai 211
varietas pohon induk bebas penyakit yang setiap tahun selalu diindeksing.
BLOK FONDASI (BF)
Blok Fondasi (BF) merupakan rumah kasa inspect proof berpintu ganda yang di
depan masing-masing pintunya dilengkapi alas yang telah diberi fungisida dan
berisi benih penjenis jeruk bebas penyakit yang berasal dari BALITJESTRO,
ditanam dalam pot besar berukuran tertentu, dikelola secara optimal dan
berfungsi sebagai sumber mata-tempel untuk Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT).
Setiap pohon jeruk yang dipelihara di Blok Fondasi secara periodik diindeksikan
dan dievaluasikan kemungkinan terjadinya terinfeksi patogen sistematik pada
ranting oleh pengelola Blok Fondasi dengan tujuan untuk memberikan jaminan bahwa
mata tempel yang dihasilkan adalah bebas penyakit dan masih sama dengan
induknya (true to type).
RUMAH KASA
Ukuran
Rumah kasa merupakan bangunan berkerangka kayu,
besi, pipa galvanis atau bahan lainnya yang bagian luarnya dilapisi kasa nilon
atau bahan sejenis yang insect proof
atau yang lubang-lubangnya tidak bisa dilewati serangga penular penyakit tular
vektor. Lantai rumah kasa disarankan dibuat dari bahan yang bisa merembeskan
air ke tanah. Kasa insect proof di pasaran mempunyai ukuran luas lubang 1 mm2.
Tinggi atap sebaiknya minimal 2,5 m untuk atap datar atau minimal 2,0 m untuk
atap berbentuk lengkung atau segitiga. Luasan rumah kasa disesuaikan kebutuhan
dan ukuran pot yang digunakan.
Ukuran Luas
Rumah Kasa dan Daya Tampung Tanam BF
No
|
Ukuran (m)
|
Luas (m2)
|
Jumlah Daya Tampung Tanaman (Pot)
|
Keterangan
|
1
|
6
x 8,5
|
51
|
30
|
Ukuran
Pot
Ǿ
: 60-80 cm
T : 60-80 cm
|
2
|
8,5 x 12
|
102
|
60
|
Pintu Ganda
Rumah Kasa untuk Blok Fondasi mempunyai pintu ganda
yang berfungsi untuk meminimalkan kemungkinan masuknya serangga penular lewat
pintu rumah kasa. Setiap orang yang ingin memasuki pintu ganda, setelah
melewati pintu pertama, harus menutup dahulu pintu tersebut sebelum membuka
pintu kedua, dan munutup pintu tersebut setelah berada di dalam rumah kasa.
Petugas atau tamu yang memasuki rumah kasa Blok Fondasi disarankan untuk
menggunakan baju laboratorium.
Blok Fondasi seyogyanya hanya boleh dimasuki oleh
petugas yang telah ditunjuk dan dibatasi untuk dimasuki oleh pengunjung lain.
Tujuannya guna meminimalkan kemungkinan terjadinya infeksi ulang karena
serangga penular yang bisa masuk melewati pintu ganda yang sedang terbuka
maupun terbawa oleh orang yang memasuki rumah kasa.
Alas Berfungsida
Pintu ganda mempunyai dua pintu yaitu pintu pertama
dan pintu kedua. Alas berfungsida yang dibangun di depan masing-masing pintu
tersebut dapat berupa lekukan rata berbentuk persegi panjang sepanjang lebar
pintu dengan lebar alas 40-50 cm dan kedalaman sekitar 10 cm. Alas diisi dengan
larutan fungsida dosis anjuran atau yang sebelumnya dibei busa gabus, atau bisa
diberi pupuk fungisida langsung. Setiap petugas atau pengunjung yang memasuki
rumah kasa disarankan menggunakan sepatu lapang khusus dan diharuskan kedua
telapak sepatu yang digunakan menginjak alas berfungsida sebelum memasuki kedua
pintu tersebut. Tujuannya agar tidak membawa patogen jamur busuk akar dan
batang terutama phythopthora sp. yang
sangat berbahaya bagi pohon induk yang ada di dalam Blok Fondasi. Petugas
maupun pengunjung dilarang untuk menaikkan sepatunya ke bibir pot.
PERSIAPAN TANAM
Bentuk dan
Ukuran Pot
Pohon induk jeruk di Blok Fondasi ditanam di pot
semen beton dengan penampang berbentuk bulat atau persegi panjang, tergantung
selera dan nilai keindahan serta berukuran tinggi 60 - 80 cm x diameter 60 – 80
cm. Besarnya pot ini merupakan ukuran yang dirasa paling ideal karena telah
mampu mendukung pertumbuhan tanaman sampai pada umur yang dikehendaki,
sedangkan bahan yang terbuat dari semen beton dipilih dengan alasan bahwa lebih
kuat dan tahan lama dibandingkan dengan beberapa bahan lainnya. Pot dari bahan
yang cepat rusak dan dapat mengganggu pertumbuhan bahkan meracuni tanaman,
seperti drum besi tidak disarankan digunakna untuk pot di Blok Fondasi.
PERSIAPAN TANAM
Media Tumbuh
Media tumbuh yang digunakan dapat sesuai dengan
ketersediaan bahan di lokasi Blok Fondasi, dan memenuhi persyaratan antara
lain: remah/gembur, porous, dan bebas hama dan penyakit terutama yang menyerang
perakaran tanaman. Media tumbuh sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan
tanaman yang berkaitan erat dengan kemampuannya dalam menyediakan unsur hara
dan air, oleh karena itu dipilih bahan campuran media yang paling optimal.
Macam media yang digunakan dapat berupa campuran antara tanah + pupuk kandang +
pasir (2:1:1 v/v), humus/tanah gunung + pasir endapan/sekam + pupuk kandang
(3:1:1 v/v), serbuk sabut kelapa + pasir (1:3 v/v) atau campuran pupuk kandang
+ pasir + sekam (2:1:2 v/v) yang sebelumnya disterilkan dengan uap air panas
pada suhu 80 – 90oC selama 1 jam.
TANAM
Pot yang telah tersedia pada ruangan Blok Fondasi
ditata dengan jarak panjang 1,5 – 2 m x lebar 1,5 – 2 m dan bagian dasar/kaki
pot diberi alas agar lubang drainase tidak tertutup dengan permukaan tanah.
Sering ditemukan bahwa pada bagian bawah media tanam mengeras/padat dan
menutupi lubang drainase sehingga sebelum media dimasukkan ke dalam pot, pada
bagian bawahnya diisi krikil/batu kecil terlebih dahulu setebal 10 cm. Sebelum
dilakukan penanaman, rumah kasa, lantai, pot dan tanaman pohon induk disemprot
dengan insektisida dan fungisida sehingga diharapkan kondisi dalam ruangan Blok
Fondasi benar-benar terbebas dari hama dan penyakit. Pada saat penanaman,
periksa jangan sampai bidang tempelan tertimbun media tanam, akar mencuat
keatas atau menggulung, sobek dan buang polybagnya, gunting dan buang akar yang
bengkok, busuk atau kering. Untuk membantu menopang tegaknya tanaman dapat pula
pada masing-masing tanaman diberi ajir bambu yang diikatkan ke batang.
PEMBENTUKAN POHON
Bentuk tanaman yang baik apabila percabangannya
tertata/tersusun dengan baik sehingga kanopi/tajuk tanaman tampak menyebar
kesemua arah dan mendapatkan sinar matahari penuh. Pembentukan kerangka dasar
tanaman dapat dimulai sejak tanaman masih kecil atau setelah ditanam di pot
yaitu dengan memotong/memangkas tanaman setinggi 30 – 40 cm dari pangkal
batang, kemudian luka bekas pangkasan ditutup dengan paraffin atau fungisida
yang diemulsikan. Setelah tunas-tunas tumbuh 1 – 2 cm dipilih/disisakan dan
dipertahankan 3 cabang yang tumbuhnya menyebar merata ke semua arah. Selama
pertunasan harap dicermati jangan sampai pertumbuhan tunas terhenti atau
terhambat karena terangsang hama dan penyakit sehingga menyebabkan pembentukan
kerangka tidak optimal. Dari masing-masing cabang tersebut ditumbuhkan dan
dipelihara 3 ranting yang tumbuhnya menyebar merata sehingga diperoleh
arsitektur tanaman dengan pola 1 : 3 : 9, artinya setiap tanaman dipelihara 1
batang utama, dari satu batang utama ditumbuhkan/dipelihara 3 cabang utama
(primer) dan masing-masing cabang utama dipelihara 3 cabang kedua (sekunder).
PEMELIHARAAN
Penyiangan
Tujuan penyiangan adalah untuk meniadakan persaingan
dalam pengambilan unsur hara antara pohon induk dengan gulma. Salah satu faktor
yang menyebabkan sering tumbuh gulma adalah adanya penggunaan pupuk kandang
sebagai campuran media tumbuh, namun demikian kehadiran pupuk kandang tetap
sangat diperlukan. Sterilisasi media dengan uap air panas pada suhu 80 – 90 oC
selama 1 jam dapat membunuh biji-biji gulma. Penyiangan biasanya dilakukan
secara manual dengan mencabut gulma yang tumbuh dan pelaksanaannya dilakukan
apabila telah tumbuh gulma.
PEMELIHARAAN
Penyiraman
Tanaman jeruk merupakan salah satu jenis tanaman
tahunan yang tidak menghendaki kelebihan air. Air diperlukan dalam jumlah
banyak pada saat pertumbuhan tunas, akar dan untuk pelarut pupuk. Kekurangan
air mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu (lambat/kerdil) sedangkan
apabila terlalu banyak air menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit busuk
akar. Pemberian air disesuaikan dengan kondisi kelembaban media, artinya
apabila media menunjukkan mulai kering harus segera disiram kurang lebih 100%
kapasitas lapang.
PEMELIHARAAN
Pemupukan
Pemberian pupuk disesuaikan dengan kebutuhan dan
stadia tanaman. Cara pemupukan dapat dilakukan melalui media tumbuh yaitu
langsung diberikan ke akar tanaman dan pupuk daun yang pemberiannya
disemprotkan ke daun tanaman. Tanaman muda dalam masa pertumbuhan vegetatif
memerlukan unsur nitrogen lebih banyak dibanding P dan K, sedangkan tanaman
pada fase generatif memerlukan unsur N, P dan K relatif seimbang. Untuk tanaman
berumur 1 tahun dapat diberikan setiap 2 – 3 bulan dengan dosis yang meningkat
secara bertahap yaitu 20-200 gram/ph atau dapat menggunakan NPK (15-15-15) yang
dilarutkan dengan dosis 500-1000 ppm yang diberikan setiap 2-4 minggu, dan
dapat pula mengunakan campuran NPK (5 gr) + Urea (3 gr) yang dilarutkan dalam 1
liter air dan diberikan setiap bulan. Pupuk daun dapat diberikan sesuai anjuran
yang tertera pada kemasan, sedangkan pupuk kandang atau pupuk organik dapat
ditambahkan minimal setahun dua kali atau sesuai kebutuhan.
PEMELIHARAAN
Pewiwilan
Tunas-tunas muda yang baru tumbuh tidak semuanya
dipelihara dan bermanfaat tetapi dipilih sesuai dengan kebutuhan. Pembuangan
tunas yang tidak berguna dilakukan pada setiap saat tumbuh tunas baru.
Pewiwilan harus dilakukan secara benar, apabila pemangkasannya kurang benar
akan menstimulir tumbuhnya tunas baru. Kerangka tanaman yang terbentuk harus
tetap dipertahankan dengan cara membuang tunas yang tumbuh pada batang utama,
cabang primer dan sekunder serta cabang pucuk yang terlalu rimbun. Sanitasi
alat pertanian dengan alcohol 70% pada setiap kali melakukan pemangkasan bagian
tanaman dari satu tanaman lainnya harus tetap dilakukan bertujuan untuk
menghindari penularan penyakit.
PEMELIHARAAN
Pengendalian
Hama Penting
Monitoring terhadap tanaman pohon induk di Blok
Fondasi perlu dilakukan setiap hari. Serangga penular penyakit CVPD yaitu Diaphorina citra dan aphids yang
merupakan vektor CTV dan Vein enation, tidak boleh dijumpai pada tanaman di
Blok Fondasi. Selain itu hama penting
lainnya seperti tungau, ulat peliang daun dan Papilio demolian perlu pula mendapat perhatian karena dapat
menurunkan produktivitas dan kualitas mata tempel. Dengan beberapa modifikasi
pengendalian hama penting di Blok fondasi dapat dilakukan dengan pestisida
(Tabel 1).
Tabel 1. Hama
Utama dan Cara Pengendaliannya Pada Perbenihan Jeruk
No
|
Spesies
Hama
|
Bahan
Aktif Pestisida
|
Dosis
|
1
|
Kutu
loncat jeruk (Diaphoria citri Kuw)
|
· Imidakloprid
(saput)
· Dimethoate
(semprot)
· Alfametrin/Alfa
sipermetrin (semprot)
· Teta
sipermetrin (semprot)
· Profenofos
(semprot)
· Lamda
sihalotrin (semprot)
· Metidation
(semprot)
· Sipermetrin
(semprot)
· Fenvalerat
(semprot)
· Fluvalinat
(semprot)
· Diazinon
(semprot)
· Bifentrin
(semprot)
|
Formulasi
1-2
ml/l
2
ml/l
2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
|
2
|
Ulat
pelinag daun (Phyllocnistis citrella)
|
· Beta
siflutrin (semprot)
· Metidation
(semprot)
· Dimethoate
(semprot)
· Diazinon
(semprot)
· Sipermetrin
· Imidakloprid
(semprot, saputan batang)
|
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l, murni
|
3
|
Tungau
(Tetranycidae)
|
· Sipermetrin
(semprot)
· Propagite
(semprot)
· Dinobuton
(semprot)
· Dicofol
(semprot)
· Karbosulfan
(semprot)
· Permetrin
(semprot)
· Piridaben
(semprot)
|
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
|
4
|
Kutu
daun (Toxoptera sp)
|
· Alfametrin
(semprot)
· Dimethoate
(semprot)
· Sipermetrin
(semprot)
· Imidakloprid
(semprot, saputan batang)
|
2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l
1-2
ml/l, murni
|
5
|
Thrips
|
· Alfametrin/Alfa
sipermetrin
|
2
ml/l
|
6
|
Ulat
Daun (Pipilio demolion)
|
· Mekanis:
membuang telur, larva dan kepompong
|
-
|
Sumber : Buku Pestisida untuk Pertanian dan Kehutanan, 2002
PEMELIHARAAN
Pengendalian
Penyakit Penting
Penyakit CVPD, Tristeza, Puru Berkayu, Exocortis,
Psorosis, Cachexia Xyloporosis dan Tatter leaf merupakan penyakit penting yang
tidak boleh menyerang tanaman. Rekomendasi pengendalian yang paling aman adalah
dengan meniadakan serangga penular (vektor) seperti yang di jelaskan di atas.
Selain dari tujuh macam penyakit tersebut masih ada penyakit yang sering
menyerang antara lain: busuk akar (Phytopthora),
embun tepung (Downy meldew), cendawan
jelaga, blendok (Diplodia). Pengendalian penyakit dapat dilakukan secara
mekanis yaitu membuang/memotong bagian tanaman yang terserang atau secara kimia
yaitu dengan menggunakan fungisida. Larutan bubur California yang telah
diencerkan dengan konsentrasi 7% yang disemprotkan dapat berfungsi sebagai
fungisida, sedangkan endapannya digunakan untuk melebur batang sebagai
pencegahan terhadap serangan diplodia.
MENGGANTI MEDIA TANAM
Tujuan utaman mengganti media tanam adalah untuk
memperbaiki sifat fisik dan kimia media supaya mampu mandukung pertumbuhan
tanaman. Penggantian media dilakukan secara teratur setiap 2 – 3 tahun atau
media tanam tampak padat dan perakarannya telah muncul ke permukaan media.
Media pengganti adalah media tumbuh yang bahan dan komposisinya sama seperti
pada penanaman awal dalam pot. Cara mengganti media ikuti langkah sebagaii
berikut:
1.
Siramlah media
tanam secukupnya
2.
Korek/cungkil
media yang melekat pada dinding bagian dalam pot dengan potongan bambo atau
sejenisnya sampai media dan akar benar-benar terlepas.
3.
Angkat/tarik
batang tanaman dan keluarkan dari pot.
4.
Potonglah akar
dengan menggunakan gunting ± 5 cm dari sisi luar permukaan akar secara
melingkar.
5.
Cabang dan
ranting tanaman perlu dikurangi/dipangkas secukupnya supaya tanaman tidak mengalami
stagnasi tumbuh.
6.
Tanam kembali
tanaman pada media baru yang telah disiapkan dengan benar.
PANEN MATA TEMPEL
Cara panen yang salah dapat mempengaruhi pola
pertumbuhan tunas dan mengurangi efisiensi pemeliharaan selanjutnya sehingga
produksi mata tempel tidak optimal. Tujuh cendawan yang biasanya dapat
mencemari ranting mata tempel yaitu: Fusarium
sp., Collectroticum sp., Corccosprora sp., Phytium sp., Alternaria sp.,
aspergilus sp., dan Penicillum sp. Saat panen harus
disesuaikan dengan bulan-bulan penempelan, yaitu berkisar pada bulan
April-September. Tahapan penting panenan ranting mata tempel adalah sebagai
berikut:
1.
Ranting mata tempel
yang dipanen hanya berasal dari cabang yang pertumbuhannya vertikal atau miring
ke arah 45o, berada pada ranting bagian ujung atau diatas dari
cabang sekunder sehingga tidak mempengaruhi kerangka tanaman dan merusak bentuk
arsitekturnya.
2.
Ranting mata tempel
dianggap siap dipanen jika penampangnya telah berbentuk bulat hingga tidak terlalu
pipih. Ranting yang masih relatif pipih atau berpenampang segitiga tidak
disarankan digunakan sebagai sumber mata tempel.
3.
Ranting mata
tempel yang baik adalah yang memiliki embrio aktif yang ditandai dengan mata
tunas masih kelihatan menonjol. Ranting mata tempel yang sudah terlihat rata
termasuk embrio dorman dan tidak baik untuk okulasi.
4.
Panenan ranting
mata tempel menggunakan gunting pangkas yang sebelumnya telah disterilisasi
dengan diolesi alcohol 70%.
PERLAKUAN MATA TEMPEL
Perlakuan pasca panen ranting mata tempel yang baru
dipanen dari Blok Fondasi bertujuan untuk mengeliminasi serangan cendawan
sehingga selain dapat lebih lama bertahan dalam penyimpanan dan pengiriman juga
meningkatkan keberhasilan penempelan. Jadi perlakuan pasca, panen di sini dapat
diartikan sebagai upaya meningkatkan mutu, terutama kesehatan mata tempel.
Tahapan perlakuan ranting mata tempel jeruk adalah sebagai berikut:
1.
Ranting mata
tempel setelah dipanen, semua daunnya dibuang dengan memotong tangkai daunnya
dengan gunting pangkas. Pembuangan daun dengan tangann dapat menimbulkan
kerusakan jaringan di sekitar mata tempel.
2.
Ranting dipotong
dengan ukuran panjang sesuai kebutuhan kemudian dicelup dalam larutan klorox
10% yang telah dipersiapkan sebelunmya (10 ml klorox + 90 ml air) selama 60
detik dan segera dikering-anginkan. Jika selama 15 menit ranting belumkering
segera dibantu dengan kipas angin. Pencelupan dan proses pengeringan yang lama
dapat merusak jaringan mata tempel.
3.
Setelah itu
dicelup dalam larutan 1% benomyl/Benlate (1 gram Benlate + 100 ml air) selama
60 detik dan segera dikering-keringkan. Jika selama 15 menit ranting belum
kering-angin segera dibantu dengan kipas angin.
4.
Ranting mata
tempel siap tempel kemudian dimasukkan dalam kantong plastik transparan dan
diikat rapat. Bungkusan ranting mata tempel seharusnya di segel oleh BPSB.
Segel BPSP paling tidak memuat informasi tertentu varietas, tanggal panenan,
jumlah mata tempel dan kode blok/bedengan dari mana ranting mata tempel
dipanen.
PENGEMASAN, PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN MATA TEMPEL
Ranting mata tempel yang akan dikirim keluar kota
perlu dikemas terlebih dahulu. Pengemasan bertujuan mempertahankan agar selama
menjalani pengiriman kondisi mata tempel tetap baik. Jika ranting mata taempel
diangkut sendiri ke tempat tujuan yang tidak terlalu jauh pengemasan dapat
dilakukan dengan membungkusnya dengan pelepah pisang atau kertas yang di basahi
kemudian dibungkus plastik. Pengemasan untuk pengiriman jarak jauh dapat
dilakukan sebagai berikut:
1.
Ranting mata
tempel yang telah menjalani perlakuan pasca panen hingga tahap 3, kedua ujung
bekas potongan dicelupkan ke dalam lilin/parafin cair (dipanaskan sebelumnya)
dan kemudian dimasukkan dalam kantong plastik transparan yang diikat rapat.
2.
Penyimpanan
dapat dilakukan dalam refrigerator bersuhu 4 – 7oC dan dapat
bertahan hingga ± 2 minggu. Jika ranting mata tempel akan dikirimkan,
kemasannya dimasukkan dalam ‘cool box’ (plastik atau foam) yang banyak tersedia
di toko swalayan atau dibungkus sendiri dengan lembar gabus plastik (Styrofoam)
dengan ukuran disesuaikan dengan besar bungkusan. Setelah bagian pinggirnya
ditutup rapat dengan selotip, dibungkus dengan kardus dan siap dikirim melalui
biro jasa pengiriman yang paling cepat sampai tempat tujuan.
3.
Setelah sampai
di tempat tujuan, kemasan dibuka dan jika mata tempel tidak tercemar cendawan
bungkusan ranting mata tempel dapat segera disimpan dalam refrigerator (lemari
pendingin). Jika kondisi ranting mata tempel sebagian telah terserang cendawan,
sebelum disimpan dapat diperlakukan ulang seperti perlakuan pasca panen
tersebut di atas.
Informasinya menarik pak mengenai screen house, trimakasih, silahkan mampir juga di http://www.gardenmatrial.com
BalasHapus